Oleh
:Pdt. Timotius Pasaribu, S.Th.
Pribadi dari
Kepribadian Abraham dengan Menjadi Pribadi Yang Berkepribadian (Kejadian 14 : 17 -24)
Pribadi Abraham adalah Pribadi yang
lemah dan terbatas. Namun dibalik semua itu , Abraham memiliki kepribadian yang
luar biasa yaitu kepribadian yang berkenan di hadapan Tuhan. Oleh karena
kepribadiannya itu Raja Syawe memberikan penghormatan kepadanya. Zaman sekarang ini ada banyak orang yang tidak
memiliki pribadi yang berkepribadian. Oleh karena itu,kita perlu meneladani
kepribadian Abraham. Berikut adalah kepribadian Abraham yang dapat kita jadikan
sebagai teladan dalam hidup kita,agar hidup kita dikenan oleh Tuhan:
Kepribadian yang
berprestasi,bernilai,dan berdampak.
Kepribadian yang bernilai yang
dimaksud adalah kepribadian yang memiliki nila-nilai Kristusyaitu pribadi yang menunjukkan pribadi Yesus ,
supaya kita layak menerima berkat Tuhan.
Sedangkan kepribadian yang berprestasi dan berdampak maksudnya adalah, menjadi
pribadi yang memiliki dampak positif bagi orang lain yang ada di sekitar kita
atau dapat juga dikatakan sebagai contoh bagi orang lain. Sedangkan pribadi
yang berprestasi artinya adalah menjadi pribadi yang diperhitungkan dan
diperhatikan. Sama seperti Abraham, yang menerima penghargaan dari raja Syawe
dan berkat dari Melkisedek oleh karena kepribadiannya. Untuk itu, marilah kita
menjadi prinadi yang bernilai,berprestasi dan berdampak.
Kepribadian yang memiliki
kredibilitas yang tinggi dan integritas yang baik
Kita harus mampu menjadi pribadi
yang memiliki kredibilitas yang tinggi, seperti Abraham yang menunjukkan sikap
kredibilitas dan integritasnya di hadapan Raja Syawe, dengan mengatakan bahwa
apa yang ia makan adalah juga makanan para bujangnya, dan apa yang seharusnya
menjadi bagian para bujangnya biarlah menjadi bagian mereka masing-masing.
Dalam hal ini dia menunjukkan, suatu integritas yang baik bagi para bujangnya.
Memiliki solidaritas dan
kesetiakawanan yang luar biasa
Hal ini dapat kita lihat dalam
ayat (21-24), ketika raja Syawe meminta para bujang-bujang dan orang-orang yang
ada bersama-sana dengan dia, Abraham tidak memberikannya kepada raja Syawe.
Meskipun raja Syawe memberikan imbalan dengan harta yang sangat banyak, tetapi
Abraham tidak mau disogok. Ia tetap mempertahankan keberadaan orang-orang yang
bersamanya itu untuk tetap bersama-sama dengan dia. Abraham tidak meninggalkan
mereka, sekalipun Abraham disogok oleh raja Syawe.
Marilah kita menjadi pribadi yang
berkepribadian karena kepribadian agar hidup kita berkenan di hadapan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar