Minggu, 23 Maret 2014

Pribadi dari Kepribadian Abraham dengan Menjadi Pribadi Yang Berkepribadian

                                                           Oleh :Pdt. Timotius Pasaribu, S.Th.

                          Pribadi dari Kepribadian Abraham dengan Menjadi Pribadi   Yang Berkepribadian (Kejadian 14 : 17 -24)

            Pribadi Abraham adalah Pribadi yang lemah dan terbatas. Namun dibalik semua itu , Abraham memiliki kepribadian yang luar biasa yaitu kepribadian yang berkenan di hadapan Tuhan. Oleh karena kepribadiannya itu Raja Syawe memberikan penghormatan kepadanya.  Zaman sekarang ini ada banyak orang yang tidak memiliki pribadi yang berkepribadian. Oleh karena itu,kita perlu meneladani kepribadian Abraham. Berikut adalah kepribadian Abraham yang dapat kita jadikan sebagai teladan dalam hidup kita,agar hidup kita dikenan oleh Tuhan:
*      Kepribadian yang berprestasi,bernilai,dan berdampak.
Kepribadian yang bernilai yang dimaksud adalah kepribadian yang memiliki nila-nilai Kristusyaitu  pribadi yang menunjukkan pribadi Yesus , supaya kita  layak menerima berkat Tuhan. Sedangkan kepribadian yang berprestasi dan berdampak maksudnya adalah, menjadi pribadi yang memiliki dampak positif bagi orang lain yang ada di sekitar kita atau dapat juga dikatakan sebagai contoh bagi orang lain. Sedangkan pribadi yang berprestasi artinya adalah menjadi pribadi yang diperhitungkan dan diperhatikan. Sama seperti Abraham, yang menerima penghargaan dari raja Syawe dan berkat dari Melkisedek oleh karena kepribadiannya. Untuk itu, marilah kita menjadi prinadi yang bernilai,berprestasi dan berdampak.
*      Kepribadian yang memiliki kredibilitas yang tinggi dan integritas yang baik
Kita harus mampu menjadi pribadi yang memiliki kredibilitas yang tinggi, seperti Abraham yang menunjukkan sikap kredibilitas dan integritasnya di hadapan Raja Syawe, dengan mengatakan bahwa apa yang ia makan adalah juga makanan para bujangnya, dan apa yang seharusnya menjadi bagian para bujangnya biarlah menjadi bagian mereka masing-masing. Dalam hal ini dia menunjukkan, suatu integritas yang baik bagi para bujangnya.
*      Memiliki solidaritas dan kesetiakawanan yang luar biasa
Hal ini dapat kita lihat dalam ayat (21-24), ketika raja Syawe meminta para bujang-bujang dan orang-orang yang ada bersama-sana dengan dia, Abraham tidak memberikannya kepada raja Syawe. Meskipun raja Syawe memberikan imbalan dengan harta yang sangat banyak, tetapi Abraham tidak mau disogok. Ia tetap mempertahankan keberadaan orang-orang yang bersamanya itu untuk tetap bersama-sama dengan dia. Abraham tidak meninggalkan mereka, sekalipun Abraham disogok oleh raja Syawe.

Marilah kita menjadi pribadi yang berkepribadian karena kepribadian agar hidup kita berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati.


           
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar